Toyota Corolla Altis vs Honda Civic 2016: Kesamaan Dibalik Persaingan
Berbicara soal sedan C-Segment di Indonesia, tentunya tidak lepas dari Honda Civic dan Toyota Corolla. Kedua mobil ini saat diperkenalkan pertama kali di Indonesia berada di segmen berbeda karena yang satu (Civic) berbentuk hatchback mungil dengan penggerak roda depan, sedangkan satunya adalah sedan tulen. Karena itu, dulu Corolla biasanya lebih sering dibanding-bandingkan dengan Mitsubishi Lancer yang sama-sama sedan berpenggerak roda belakang.
Seiring dengan berjalannya waktu, segalanya berubah di pasar Indonesia. Civic semakin besar dan beralih menganut bentuk sedan (Civic Wonder kalau Anda ingat), sementara Corolla meski masih berbentuk sedan namun mulai meninggalkan penggerak roda belakang. Tahun 1984 sepertinya adalah tahun perubahan untuk kedua mobil ini, dan mereka mulai bersinggungan di segmen yang sama.
Yang menarik adalah, keduanya memiliki ‘ups and downs’, di mata penggemar otomotif seperti kami. Corolla GL, yang merupakan penggerak depan pertama dari keluarga ini dianggap kurang mumpuni dan diperbaiki dengan model facelift SE meski tidak juga terlalu sukses. Civic, di sisi lain, berjaya dengan Wonder yang hadir dalam dua varian (sedan 5 pintu dan 2 pintu model kamback/hatchback yang dipanjangkan). Orang dewasa menyasar varian sedan, sedangkan anak muda memilih varian dua pintu.
Paling baru, sebelum generasi Corolla terbaru, Altis meski lumayan laris, namun dirasa kurang memiliki jiwa sebuah Corolla, dan Civic, terutama generasi kesembilan yang kurang begitu berubah dari generasi sebelumnya yang laris manis, terasa agak membosankan. Setidaknya itulah yang kami dengar dari mereka yang memperhatikan sepak terjang kedua mobil ini.
Waktu pun terus berjalan dan keduanya saling berebut pasar, sayang persaingan mereka seolah tenggelam karena permintaan akan sedan semacam ini menurun di pasar otomotif Tanah Air. Hingga kini Corolla dan Civic hadir dengan generasi terbaru.
Revolusi Desain
Seiring dengan berjalannya waktu, segalanya berubah di pasar Indonesia. Civic semakin besar dan beralih menganut bentuk sedan (Civic Wonder kalau Anda ingat), sementara Corolla meski masih berbentuk sedan namun mulai meninggalkan penggerak roda belakang. Tahun 1984 sepertinya adalah tahun perubahan untuk kedua mobil ini, dan mereka mulai bersinggungan di segmen yang sama.
Yang menarik adalah, keduanya memiliki ‘ups and downs’, di mata penggemar otomotif seperti kami. Corolla GL, yang merupakan penggerak depan pertama dari keluarga ini dianggap kurang mumpuni dan diperbaiki dengan model facelift SE meski tidak juga terlalu sukses. Civic, di sisi lain, berjaya dengan Wonder yang hadir dalam dua varian (sedan 5 pintu dan 2 pintu model kamback/hatchback yang dipanjangkan). Orang dewasa menyasar varian sedan, sedangkan anak muda memilih varian dua pintu.
Paling baru, sebelum generasi Corolla terbaru, Altis meski lumayan laris, namun dirasa kurang memiliki jiwa sebuah Corolla, dan Civic, terutama generasi kesembilan yang kurang begitu berubah dari generasi sebelumnya yang laris manis, terasa agak membosankan. Setidaknya itulah yang kami dengar dari mereka yang memperhatikan sepak terjang kedua mobil ini.
Waktu pun terus berjalan dan keduanya saling berebut pasar, sayang persaingan mereka seolah tenggelam karena permintaan akan sedan semacam ini menurun di pasar otomotif Tanah Air. Hingga kini Corolla dan Civic hadir dengan generasi terbaru.
Revolusi Desain
Dan harus diakui sejak Corolla menyandang nama Altis, memang lebih banyak digunakan oleh para kepala dinas, dan Civic juga tidak berbeda, meski banyak yang mengakui Civic lebih menggairahkan dibanding lawannya itu. Jonfis Fandi, Direktur Layanan Purna Jual dan Marketing Honda Prospect Motor mengatakan bahwa sedan saat ini kehilangan ‘soul’. Mobil sedan sekarang hanya nyaman tapi tidak bisa membangkitkan kegairahan berkendara. Dan kami setuju 100 persen dengan beliau.
Toyota sudah lebih dulu menyadari hal tersebut dan menghasilkan Corolla baru yang luar biasa secara desain dan pengendaraan. Kami berani bilang bahwa inilah Corolla terbaik sejak kehadiran Twin Cam GTI di era 1990-an. Sedangkan Honda menggebrak dengan lebih berani: Menghadirkan Civic bermesin turbo untuk pertama kalinya di Indonesia, dan firasat kami mengatakan sepertinya inilah Civic terbaik.
Dari segi desain, baik Corolla maupun Civic sama-sama memiliki guratan sporty yang seolah mengatakan ‘i’m the best!’ Dan harus diakui lagi, desainer kedua pabrikan otomotif Jepang ini menghasilkan mobil seolah kembali ke akarnya. Paras yang tegas, garis body yang dinamis, membuat Corolla dan Civic kembali berhadap-hadapan dengan yakin, dan memberikan pilihan yang tidak kalah meyakinkan untuk para konsumen.
Kami yang pernah mencoba Corolla, langsung jatuh cinta begitu duduk di kabinnya. Desain dashboard yang mengotak terlihat tegas dan sederhana memang, namun segalanya fungsional. Tidak ada lekukan ‘lebay’ yang tidak perlu, dan begitulah sebuah Corolla seharusnya. Begitu juga dengan Civic yang sejak dulu memiliki interior yang flamboyan dan terlihat modern, sekaligus minimalis dan fungsional.
Keduanya juga membesar secara dimensi kabin, dan semakin nyaman. Setidaknya hal ini berlaku untuk Corolla, karena Civic kami baru merasakan sepintas lalu saat diluncurkan di IIMS 2016 lalu. Bekal fitur di kabin keduanya juga terasa cukup lengkap sebagai modal untuk merebut hati konsumen.
Corolla punya sistem multimedia lengkap dengan kemampuan untuk tersambung dengan ponsel, navigasi, dan juga memiliki kemampuan pengaturan dengan Air Gesture. Sedangkan Civic memiliki sistem multimedia dengan layar kapasitif yang mampu memutar beragam format audio, plus sambungan ke ponsel dan tentu saja tidak ketinggalan: Navigasi. Salah satu kelebihan CIvic yang tidak dimiliki Corolla adalah (kalau ini terasa penting untuk Anda), electronic parking brake alias rem tangan elektrik.
Performa
Dari sisi teknis, Corolla dan Civic sama-sama dibekali suspensi MacPherson Strut untuk di bagian depan, sedangkan di belakang andalan Toyota tersebut mengandalkan torsion beam, dan Honda memasangkan Multi-link untuk Civic.
Sedangkan di balik moncong masing-masin, Corolla dibekali mesin 4-silinder berkode 2ZR-FE berkapasitas 1,8 liter, lengkap dega teknologi pengatur pengapian Dual VVT-i. Mesin ini memang sepertinya didesain untuk keluarga Corolla karena hampir semua penggunanya menggunakan platform MC. Jantung mekanis ini mampu memompa tenaga hingga 151 ps.
Sedangkan Honda Civic, seperti dikatakan tadi, memiliki spesifikasi yang lebih menarik untuk urusan mesiin. Honda membekalinya dengan mesin 4-silinder berkode L15B7 dengan imbuhan turbocharger. Tenaganya pun otomatis melewati Corolla secara signifikan dan mencatatkan 173 ps.
Jujur saja, secara spesifikasi memang Civic mengungguli Corolla, namun kami belum berani memastikan apakah Civic akan lebih baik dari rival beratnya itu. Yang jelas, kami menghormati kedua mobil ini karena mereka pernah berperan memajukan dunia otomotif Indonesia di masa kejayaannya, sebelum SUV/crossover, city car, dan hatchback mulai ramai seperti sekarang.
Dan melalui generasi terbaru ini, Corolla dan Civic sepertinya berusaha untuk bangkit dan memberikan apa yang disebut oleh Jonfis Fandy sebagai ‘soul’ sebuah sedan sejati.
Sumber : oto.com